Pendidikan Seumur Hidup (Ilmu Pendidikan1)



PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP  (Life Long Education)

                                         A. KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Konsep pendidikan seumur hidup dimana Islam  sudah memberikan sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW. “ Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”, konsep ini menjadi actual kembali setelah Paul Lengrant menerbitkan buku “An Introduction to Life Long Education” pada tahun 1970, dan kemudian dikembangkan UNESCO.

Di Indonesia konsepsi pendidikan seumur hidup mulai dimasyarakatkan melalui TAP  MPR NO. IV/MPR/1973 jo TAP NO. IV/MPR/1978.
1. Pembangunan nasional dilaksanakan  dalam rangka pembangunan manusia Indonesia Seutuhnya dan pembangunan  seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan jangka panjang)
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam keluarga, sekolah, serta masyarakat. Oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah.


B. Tujuan Pendidikan Seutuhnya Dan Seumur Hidup
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis , maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup

C. Dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup
1. Tinjauan Ideologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuannya serta keterampilannya. Pendidikan seumur hidup memberikan peluang besar bagi setiap individu untuk mengembangkan poetensi  dalam kehidupannya.
2. Tinjauan Ekonomis
      Meningkatkan produktivitasnya
      Mengembangkan dan memelihara sumber daya yang dimilikinya
      Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang sehat dan menyenangkan
      Mempunyai motivasi dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan dalam kelauarga sangat penting juga.
3. Tinjauan Sosiologis
      Salah satu masalah pendidikan di Negara berkembang adalah pemborosan pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan.
4. Tinjauan Politis
      Negara Indonesia adalah Negara demokratis dimana seluruh warga Negara wajib menyadari hak dan kewajibannya disamping memahami fungsi pemerintah untuk memberikan kepada warga negaranya.
5. Tinjauan Teknologis
      Setiap warga Negara menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
      Yaitu bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar terus sepanjang hayatnya.

D. Implikasi
a.  Pendidikan baca tulis
b.  Pendidikan professional
c. Pendidikan kearah perubahan dan    pengembangan
d. pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
e. Pendidikan kultural dan pengawasan waktu luang
f.  pendidikan kejuruan

E. Implikasi pada sasaran pendidikan
a. para petani
b. para remaja putus sekolah
c. para pekerja yang  berketrampilan
d. para teknisi dan golongan professional
e. para pemimpin masyarakat
f. para anggota lansia (lanjut usia)

0 komentar: