Berfikir Positif (Giving Motivation)





“Kekuatan Berpikir Positif”

Keberhasilan seseorang didasarkan dari bagaimana orang itu berpikir mengenai dirinya. Jika ia berpikir mampu untuk berhasil maka keberhasilan akan diraihnya. Namun jika ia berpikir bahwa ia tidak akan mungkin berhasil, maka keberhasilan akan menjauh darinya. Pikiran optimis akan menjadikan pribadi seseorang makin percaya diri dengan apa yang dilakukannya. Sedangkan pikiran pesimis akan berlaku sebaliknya. Jangankan untuk melakukan sesuatu, hanya sekedar memikirkan idenya saja ia akan merasa bahwa apapun yang dilakukan tidak akan berhasil.

Bagi seseorang yang selalu pesimis, ia akan selalu mencari alasan untuk menjelaskan mengapa ia selalu gagal. Dalam hal kesehatan misalnya seorang akan selalu mengatakan bahwa kesehatannya sedang tidak baik di saat ia mengalami kegagalan. Orang-orang seperti ini selamanya akan termakan oleh alasan dan selamanya pula dia tidak akan mampu berbuat apa-apa.

Vowel - Pronunciation I


Vowel

In phonetics, a vowel is a sound in spoken language, such as English ah! [ɑː] or oh! [oʊ], pronounced with an open vocal tract so that there is no build-up of air pressure at any point above the glottis. This contrasts with consonants, such as English sh! [ʃː], where there is a constriction or closure at some point along the vocal tract. A vowel is also understood to be syllabic: an equivalent open but non-syllabic sound is called a semivowel.

Demokrasi dan Perkembangannya (Civic Education 1)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Ada pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi sebagai produk luar negeri. Negara Indonesia sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Jika melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan Indonesia dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini demokrasi hanya sampai pada proses pembuatan kebijakan, sementara jika mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa Negara indonesia mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang
demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.